Misteri Kebakaran Mobil di Cawang
Jemaah pengajian yang tengah mengikuti tablig akbar di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, panik. Mereka melihat kobaran api membakar sebuah minibus.
Ada yang berusaha memindahkan sepeda motor, lantaran khawatir api akan menyambar kendaraan. Jemaah lainnya berusaha memadamkan api yang membakar mobil itu.
Versi polisi, kebakaran mobil itu terjadi pukul 23.45 WIB, Sabtu 15 April 2017.
Sebelum insiden itu, ada mobil Avanza melintas di Jalan MT Haryono dari arah Cawang menuju Pancoran, Jakarta Selatan.
Tak lama kemudian, tiba-tiba mobil tersebut terbakar dan meledak, bahkan mundur hingga ke dekat jemaah pengajian yang juga dihadiri Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Mobil tersebut tidak memakai nomor polisi dan seperti ditinggalkan pemiliknya. Kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan oleh para jemaah.
"Api berhasil dipadamkan para jemaah," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Wasiem, saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 16 April 2017.
Usai kebakaran padam, sebagian jemaah menyisir lokasi kejadian dan menemukan dua kendaraan jenis minibus yang juga diduga ditinggalkan pemiliknya.
Kedua kendaraan itu yakni Toyota Kijang Grand abu-abu B 1525 AH dan Toyota Kijang kapsul abu-abu B 7208 EQ. Dalam kedua minibus itu berisi dua jeriken berisi bensin.
Orang mencurigakan
Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Muchsin Alatas mengatakan jemaah dari Laskar FPI sempat mengejar sosok yang mencurigakan. Mereka diduga pelaku pembakaran mobil di dekat lokasi pengajian Isra Miraj itu.
"Waktu mulai keluar api, itu mobil disamperin laskar FPI. Mau dibuka takut ada orangnya di dalam, mau diselamatkan. Tahu-tahu malah ada tiga orang keluar, satu dari depan dua dari tengah," tutur Muchsin saat konferensi pers di Masjid al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu 16 April 2017.
Laskar FPI pun langsung mengejar ketiga orang yang diketahui seluruhnya laki-laki itu. Namun usaha tersebut gagal karena tiga orang itu melarikan diri menggunakan kendaraan yang sudah menunggu.
"Kalau memang itu mau ikut Maulid, pasti direm tangan kan? Kalau pun lupa, dia akan keluar turun ke kerumunan orang minta tolong. Tapi anehnya ini malah dia lari ke arah Pancoran. Di sana sudah ada mobil yang standby dan kabur," Muchsin menuturkan.
Adapun ciri dari ketiga pria itu sulit dijabarkan karena kondisi lokasi gelap. Pada akhirnya hanya postur tubuhnya saja yang dapat sedikit digambarkan.
"Orang itu tinggi besar tiga-tiganya sama lari ke sana. Saya kurang tahu jelas pakaiannya karena malam itu gelap tak ada lampu. Kami tak ada urusan apakah ada lawan dari lawan politik," pungkas Muchsin.
Kepolisian masih menelusuri jejak pelaku dugaan pembakaran mobil dan pemilik kendaraan lainnya yang terdapat dua jeriken bensin itu. Mobil-mobil itu ditemukan tanpa pemilik.
"Saat di TKP, mobil tersebut menggunakan identitas palsu. Nomor polisinya palsu," jelas Kapolsek Jakarta Timur Kombes Andri Wibowo saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Meski mobil tersebut menggunakan pelat 'bodong', polisi mengatakan, belum tentu ilegal.
"Iya bodong. Mobil itu juga belum tentu tidak legal," tutur Kapolres Jakarta Timur Kombes Andri Wibowo.
Menurut dia, polisi masih melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi. "Sudah ada Habib Muchsin. Sudah ada tiga orang yang diperiksa, yang menyaksikan terbakarnya mobil itu," ujar Andri.
Sementara untuk pelaku sendiri, masih dalam proses identifikasi petugas. Saat kejadian pun polisi melibatkan satu unit tim Gegana untuk melakukan penanganan dua kendaraan lainnya yang sempat dicurigai sebagai bom mobil.
"Belum..belum (masih mencari pelaku)," Andri menandaskan.
Kebakaran mobil Toyota Avanza tanpa pemilik itu memunculkan spekulasi terkait Pilkada DKI 2017.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Andri Wibowo mengatakan, segala unsur yang ada perihal kejadian itu masih menjadi penyelidikan polisi. Namun, pihaknya enggan tergesa-gesa menyimpulkan adanya dugaan politis atas peristiwa itu.
obil Toyota Avanza usai kebakaran berhasil dipadamkan. (Istimewa) Jakarta - Jemaah pengajian yang tengah mengikuti tablig akbar di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, panik. Mereka melihat kobaran api membakar sebuah minibus.
Ada yang berusaha memindahkan sepeda motor, lantaran khawatir api akan menyambar kendaraan. Jemaah lainnya berusaha memadamkan api yang membakar mobil itu.
Sebelum insiden itu, ada mobil Avanza melintas di Jalan MT Haryono dari arah Cawang menuju Pancoran, Jakarta Selatan.
Tak lama kemudian, tiba-tiba mobil tersebut terbakar dan meledak, bahkan mundur hingga ke dekat jemaah pengajian yang juga dihadiri Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Mobil tersebut tidak memakai nomor polisi dan seperti ditinggalkan pemiliknya. Kebakaran akhirnya berhasil dipadamkan oleh para jemaah.
"Api berhasil dipadamkan para jemaah," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Wasiem, saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 16 April 2017.
Usai kebakaran padam, sebagian jemaah menyisir lokasi kejadian dan menemukan dua kendaraan jenis minibus yang juga diduga ditinggalkan pemiliknya.
Kedua kendaraan itu yakni Toyota Kijang Grand abu-abu B 1525 AH dan Toyota Kijang kapsul abu-abu B 7208 EQ. Dalam kedua minibus itu berisi dua jeriken berisi bensin.
Ilustrasi Mobil Terbakar (iStockphoto)
Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Muchsin Alatas mengatakan jemaah dari Laskar FPI sempat mengejar sosok yang mencurigakan. Mereka diduga pelaku pembakaran mobil di dekat lokasi pengajian Isra Miraj itu.
"Waktu mulai keluar api, itu mobil disamperin laskar FPI. Mau dibuka takut ada orangnya di dalam, mau diselamatkan. Tahu-tahu malah ada tiga orang keluar, satu dari depan dua dari tengah," tutur Muchsin saat konferensi pers di Masjid al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu 16 April 2017.
Ilustrasi Mobil Terbakar (iStockphoto)
Laskar FPI pun langsung mengejar ketiga orang yang diketahui seluruhnya laki-laki itu. Namun usaha tersebut gagal karena tiga orang itu melarikan diri menggunakan kendaraan yang sudah menunggu.
"Kalau memang itu mau ikut Maulid, pasti direm tangan kan? Kalau pun lupa, dia akan keluar turun ke kerumunan orang minta tolong. Tapi anehnya ini malah dia lari ke arah Pancoran. Di sana sudah ada mobil yang standby dan kabur," Muchsin menuturkan.
Adapun ciri dari ketiga pria itu sulit dijabarkan karena kondisi lokasi gelap. Pada akhirnya hanya postur tubuhnya saja yang dapat sedikit digambarkan.
"Orang itu tinggi besar tiga-tiganya sama lari ke sana. Saya kurang tahu jelas pakaiannya karena malam itu gelap tak ada lampu. Kami tak ada urusan apakah ada lawan dari lawan politik," pungkas Muchsin.
Ilustrasi Garis Polisi (Istimewa)
Kepolisian masih menelusuri jejak pelaku dugaan pembakaran mobil dan pemilik kendaraan lainnya yang terdapat dua jeriken bensin itu. Mobil-mobil itu ditemukan tanpa pemilik.
"Saat di TKP, mobil tersebut menggunakan identitas palsu. Nomor polisinya palsu," jelas Kapolsek Jakarta Timur Kombes Andri Wibowo saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.
Meski mobil tersebut menggunakan pelat 'bodong', polisi mengatakan, belum tentu ilegal.
"Iya bodong. Mobil itu juga belum tentu tidak legal," tutur Kapolres Jakarta Timur Kombes Andri Wibowo.
Menurut dia, polisi masih melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi. "Sudah ada Habib Muchsin. Sudah ada tiga orang yang diperiksa, yang menyaksikan terbakarnya mobil itu," ujar Andri.
Sementara untuk pelaku sendiri, masih dalam proses identifikasi petugas. Saat kejadian pun polisi melibatkan satu unit tim Gegana untuk melakukan penanganan dua kendaraan lainnya yang sempat dicurigai sebagai bom mobil.
"Belum..belum (masih mencari pelaku)," Andri menandaskan.
Ilustrasi garis polisi.
Kebakaran mobil Toyota Avanza tanpa pemilik itu memunculkan spekulasi terkait Pilkada DKI 2017.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Andri Wibowo mengatakan, segala unsur yang ada perihal kejadian itu masih menjadi penyelidikan polisi. Namun, pihaknya enggan tergesa-gesa menyimpulkan adanya dugaan politis atas peristiwa itu.
Ilustrasi tempat kejadian perkara diberi garis polisi. (CNN)
"Saya tidak mau berandai-andai. Meskipun saya punya hipotesa, tapi hipotesa saya kan harus dibuktikan dengan hasil kerja yang benar. Seperti Anda punya hipotesa, saya mau punya hipotesa. Tapi harus didukung data yang valid," tutur Andri saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu 16 April 2017.
Kronologi Terbakarnya Mobil di Pengajian Rizieq Shihab Versi FPI
Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Muchsin Alatas menjadi salah satu saksi dari peristiwa mobil terbakar saat pengajian Isra Mikraj yang dihadiri pemimpin FPI Rizieq Shihab di Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu 15 April 2017 kemarin. Dia menyebut, kendaraan itu meledak saat doa penutup acara yang dibacakan Rizieq Shihab.
"Sekitar jam 12 lewat 5 menit acara selesai. Beliau tutup dengan doa. Waktu ingin tutup doa saya dengar suara ledakan. Kawan saya ini dan jemaah bahkan juga mendengarkan suara yang sama," tutur dia saat konferensi pers di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (16/4/2017).
Muchsin mengatakan dentuman ledakan sebenarnya tersamarkan dari pengeras suara yang juga kencang. Hanya saja, karena khawatir, dia menyampaikan hal itu ke Rizieq dan pada akhirnya pembacaan doa pun dipercepat.
"Tiba-tiba benar ada mobil terbakar. Mobilnya jalan menurun. Untung di akhir acara sehingga umat sudah bersiap-siap untuk bubar. Begitu api sudah berkobar-kobar tahu-tahu mobil ini mundur saja. Di belakangnya itu umat sedang berdoa," jelas dia.
Mobil yang berjalan mundur itu terganjal oleh motor yang terparkir. Jemaah pun langsung mengevakuasi motor yang ada agar api tidak merembet dan menjadi lebih berbahaya lagi.
Setelah itu, jemaah langsung bergerak cepat memadamkan api dengan alat seadanya. Bahkan, menggunakan air minum kemasan yang disediakan panitia acara pengajian.
Muchsin menyayangkan sikap dari kepolisian yang dinilai lambat. Sebab, saat kejadian dia mengaku tidak melihat satu pun aparat yang berjaga.
"Kita tahu, umat tahu, kalau kita buat acara di situ biasanya dijaga sampai 300 polisi. Tapi ya memang malam itu sebenarnya ada banyak kejadian sehingga mungkin tidak banyak (yang jaga). Ada tawuran di RS Budi Asih juga sehingga terpecah pengamanan. Alhamdulillah, ada 40 polisi dari Kramatjati," kata dia.
"Tapi malamnya polisi yang jaga di lokasi ditugaskan ke tawuran. Pas polisi sepi terjadilah kejadian itu," Muchsin menandaskan.
0 komentar:
Posting Komentar