Nama agen Poker GAME INFO Bank Support Min. Deposit LINK DAFTAR
AsianPoker88 asianpoker88 BandarQ,Bandar Poker,Domino99,Poker,AduQ,Capsa Susun,Tangkas,Sakong Bonus TurnOver 0,3% Setiap Hari,Bonus Referral 10% Pelayanan Depo WD Tercepat BCA-BNI-MANDIRI-BRI-DANAMON-CIMB NIAGA 10.000
Daftar AsianPoker88
https://goo.gl/3qRBMB
Pokermas88 pokermas88 BandarQ,Bandar Poker,Domino99,Poker,AduQ,Capsa Susun,Sakong Bonus TurnOver 0,3% Setiap Hari,Bonus Referral 10% Pelayanan Depo WD Tercepat BCA-BNI-MANDIRI-BRI-DANAMON 10.000
Daftar Pokermas88 https://goo.gl/AmVUbx
Pokermas99 pokermas99 BandarQ,Bandar Poker,Domino99,Poker,AduQ,Capsa Susun,Sakong Bonus TurnOver 0,3% Setiap Hari,Bonus Referral 10% Pelayanan Depo WD Tercepat BCA-BNI-MANDIRI-BRI-DANAMON 10.000
Daftar Pokermas99
https://goo.gl/qzgSHJ
Indkasino Indkasino Baccarat,Roulette,Dragon Tiger,Sic BO, Slots Bonus Rollingan 0,8%, Pelayanan Depo WD Tercepat BCA-BNI-MANDIRI-BRI-DANAMON 20.000
Daftar Indkasino
https://goo.gl/tG9qn5
Rajadomino88 Rajadomino88 BandarQ,Bandar Poker,Domino99,Poker,AduQ,Capsa Susun,Sakong Bonus TurnOver 0,3% Setiap Hari,Bonus Referral 10% Pelayanan Depo WD Tercepat BCA-BNI-MANDIRI-BRI-DANAMON 10.000
Daftar Rajadomino88
https://goo.gl/B15EAY
Senangpoker https://goo.gl/i6fR8R BandarQ,Bandar Poker,Domino99,Poker,AduQ,Capsa Susun,Sakong Bonus TurnOver 0,3% Setiap Hari,Bonus Referral 10% Pelayanan Depo WD Tercepat BCA-BNI-MANDIRI-BRI-DANAMON 10.000
Daftar Senangpoker https://goo.gl/i6fR8R

Jonru Dipolisikan atas Ujaran Kebencian

Jonru Dipolisikan atas Ujaran Kebencian


Pemilik akun media sosial Jonru Ginting dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Dia dilaporkan atas ujaran kebencian di media sosial.

"Ya, betul (dilaporkan)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Kamis (31/8/2017).

Informasi yang dihimpun detikcom, Jonru dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Muannas Al Aidid pada Kamis (31/8) dengan Nomor Laporan: LP/4153/VIII/2017/PMJ/Dit Reskrimsus.


"Ya, sesuai dengan laporan itu," katanya.

Jonru dilaporkan atas ujaran kebencian di media sosial yang terjadi pada Maret-Agustus 2017. Laporan tersebut sesuai dengan Pasal 28 ayat 2 juncto Pasal 45 ayat 2 UU RI No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU RI No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Bareskrim Polri Masih Cari Pemesan Jasa Saracen

Bareskrim Polri Masih Cari Pemesan Jasa Saracen


Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri masih menelusuri kasus penyebaran ujaran kebencian oleh Saracen. Termasuk mencari pemesan jasa sindikat itu.

"Sama, kita masih cari ada enggak yang mesan. Itu masih penyelidikan," ujar Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017).

Penyidik, lanjut dia, juga masih menyelidiki kaitan Saracen dengan Pilpres 2014. Dia enggan memastikan Saracen merupakan simpatisan capres yang kalah dalam pertarungan tersebut.

"Kata siapa? Isu itu. Masih diselidiki," ucap Ari.

Sebelumnya, pria yang disebut-sebut sebagai ketua sindikat Saracen, Jasriadi merupakan mantan simpatisan calon yang gagal pada Pilpres 2014. Begitu pula anggota yang lain.

Berawal dari kesamaan dukungan tersebut, mereka menjalin pertemanan.

"Perkenalan kita di medsos, waktu itu kan ada Pilpres 2014, kebetulan kita simpatisan salah satu calon yang gagal, ya," ujar Jasriadi dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com, baru-baru ini.

"Nah, di situ kita kenal dengan yang seide, dan dari situ setiap yang seide ya kita kenal," dia melanjutkan.

Kendati, Jasriadi menyebutkan, pertemanan tersebut tidak terjalin kuat. Karena itu, dia mengklaim hanya sebatas perkawanan di media sosial.

Smartphone Tiongkok Menggurita, Vendor Lokal Terjepit?

Smartphone Tiongkok Menggurita, Vendor Lokal Terjepit?


Satu dekade lalu, pasar ponsel Tanah Air begitu semarak, Nokia masih menjadi salah satu merek ponsel (bukan smartphone) yang paling banyak dicari, diikuti Sony (sebelumnya Sony Ericsson), Samsung, dan Motorola. Ponsel lokal pun tak mau ketinggalan, sebut saja Nexian, Evercoss, Advan, dan Mito yang menyasar kelas low-end.

Pada 2006, pasar ponsel low-end menguasai sekitar 49 persen pangsa pasar, dan pada 2007 naik menjadi 55 persen. Namun, langkah mereka kian sempit ketika pada akhir 2008, merek ponsel Tongkok mulai merangsek masuk. Beberapa di antaranya adalah Huawei, ZTE, K-Touch, Haier, HiSense, Beyond, CSL Blueberry, dan lainnya.

Ponsel Tiongkok cukup laris manis di pasaran, terlebih banyak operator seluler yang melakukan strategi penjualan ponsel dengan sistem bundling. Tak hanya itu, kehadiran ponsel Tiongkok juga semakin deras pada 2008.

Menurut pakar dan pengamat teknologi telekomunikasi Teguh Prasetya, salah satu penyebab derasnya ponsel Tiongkok masuk ke pasar Indonesia adalah karena saat itu Indonesia belum memiliki produsen ponsel lokal yang kuat dan mandiri.

"Saat itu produsen lokal di Indonesia belum ada yang mandiri. Mereka masih memproduksi ponsel di Tiongkok. Mereknya memang lokal, tapi barang yang dipasarkan adalah buatan Tiongkok. Sehingga, kini ponsel Tiongkok bisa melaju tanpa perlawanan dari ponsel lokal," katanya kepada Tekno Liputan6.com, Sabtu (26/8/2017) di Jakarta.

Lebih lanjut, Teguh mengatakan perang harga juga menjadi strategi utama ponsel Tiongkok untuk merebut pasar. Produsen ponsel Tiongkok manawarkan harga lebih murah dari ponsel merek lokal, namun memiliki fitur yang tak kalah ciamik dari merek global.

Siswa Penerima KIP Bengkulu Dilarang Beli Pulsa

Siswa Penerima KIP Bengkulu Dilarang Beli Pulsa


Sebanyak 23.160 siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama Kota Bengkulu penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) mulai mencairkan dana pendidikan yang diserahkan melalui buku tabungan di tiga lokasi. Proses penerimaan kartu yang dilaksanakan di tiga sekolah berlangsung selama dua hari sejak Kamis, 24 Agustus 2017.

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Supriano mengatakan, siswa penerima buku tabungan diwajibkan untuk mengaktivasinya dengan membawa syarat sesuai dengan ketentuan perbankan. Setelah lengkap, mereka baru bisa mencairkannya melalui teller bank atau mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Gunakan untuk keperluan sekolah, jangan untuk beli pulsa, kuota atau keperluan diluar pendidikan," ujar Supriano di Bengkulu, Jumat (25/8/2017).

Tiga sekolah yang ditunjuk untuk menyerahkan buku tabungan KIP itu adalah SMP Negeri 12 Kota Bengkulu. Sebanyak 649 siswa penerima KIP dari SMPN 7, SMPN 10, SMPN 12 dan SMPN 20 didampingi para orangtua mendatangi sekolah tersebut.

Dua sekolah lain yaitu SMN 16 juga menyerahkan buku tabungan KIP untuk 484 siswa terdiri dari SMPN 5, SMPN 16 dan SMPN 20. Terakhir, di SMPN 6 yang mengakomodir penerima tabungan KIP untuk siswa SMPN 6, SMPN 14 dan SMPN 21.

Para siswa itu akan terus menerima dana pendidikan melalui program KIP itu akan terus menerima tunjangan sebesar Rp 700 ribu per tahun selama tetap menjadi peserta penerima program KIP hingga usia 21 tahun. Meskipun siswa tersebut sudah pindah domisili dan naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, hak mereka sebagai penerima terus berjalan secara otomatis.

Dimas Saputra, siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Kota Bengkulu terlihat semringah menerima buku tabungan KIP. Sambil memperlihatkan sepatu sekolahnya yang sudah robek di beberapa bagian, dia mengaku akan membeli sepatu baru dan perlengkapan lain seperti tas, buku sekolah dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

"Mudah-mudahan uang ini cukup untuk keperluan saya. Sudah malu saya memakai sepatu ini, alhamdulilah saya bisa beli yang baru," ujar Dimas.

Kasus P2KTrans, KPK Tetapkan Charles sebagai Justice Collaborator

Kasus P2KTrans, KPK Tetapkan Charles sebagai Justice Collaborator


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan status justice collaborator terhadap terdakwa Charles Jones Mesang terkait kasus suap di Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2KTrans).

KPK menilai selama pemeriksaan sebagai tersangka, Politisi Golkar itu bersikap kooperatif kepada penyidik.

"Atas permohonan terdakwa, pada 15 Agustus 2017, pimpinan KPK menetapkan terdakwa sebagai saksi pelaku yang bekerja sama," tutur Jaksa Aris Arhadi di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2017).

Anggota DPR RI itu dinilai Jaksa telah memenuhi persyaratan justice collaborator, yang sudah diatur dalam undang-undang perlindungan saksi dan korban.

"Terdakwa sangat kooperatif sejak penyidikan sampai persidangan dan mengungkap perkara lain serta mengembalikan uang yang diterima dari hasil korupsi," pungkas Aris.

Selain itu, Charles juga dinilai telah mememuhi persyaratan dalam Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perlakuan bagi Pelapor Tindak Pidana dan Saksi Pelaku yang Bekerja Sama dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu.

Kapolri Ingin Ekspedisi Polwan ke Carstensz Diangkat ke Layar Lebar

Kapolri Ingin Ekspedisi Polwan ke Carstensz Diangkat ke Layar Lebar


Kapolri Jenderal Tito Karnavian ingin kisah pendakian Polwan ke Puncak Carstensz, Papua, diangkat ke layar lebar. Keinginannnya itu semata-mata agar ekspedisi itu tidak berlalu begitu saja.

"Yang penting lagi mudah-mudahan terlaksana ibu asuh Polwan sudah menyiapkan tim khusus untuk memfilmkan sejak awal, merekam sebagai true story tetapi dibuat film fiksinya dan didasarkan pada strue story akan dibuatkan film layar lebar tentang perjuangan Polwan naik Cartensz," kata Tito di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (22/8/2017).

Tito memerintahkan kepada Kepala Pusat Sejarah untuk menyimpan momentum pendakian Cartenz itu di Museum Polri. Tito berharap generasi mendatang bisa membaca ulang cerita para Polwan itu.

"Maka ini bukan rekor Indonesia tapi rekor dunia. Maka kewajiban Kapus Sejarah Pak Istu Hari untuk bagaimana caranya momentum ini bisa dimasukkan dalam Museum Polri," tuturnya.

Tito juga berterima kasih kepada semua pihak dan sponsor yang telah membantu terlaksananya ekspedisi Puncak Carstensz. Tito mengatakan banyak elemen yang telah membantu dari mulai peralatan pendakian, kesehatan tim hingga proses perekaman selama perjalanan.

"Karena kebetulan daerahnya daerah tertutup karena kita beruntung jadi polisi, bisa nakut-nakutin Freeport gitu hehehe sehingga dikasih akses. Kemudian saya mengucapkan terima kasih kepada teman teman yang telah memberikan sponsor," imbuhnya.

Polisi Tembak Mati Sopir Van yang Buron dalam Teror Barcelona

Polisi Tembak Mati Sopir Van yang Buron dalam Teror Barcelona


Kepolisian Spanyol telah menembak mati Younes Abouyaqoub, pelaku teror di Barcelona. Abouyaaqoub adalah sopir van maut yang kabur usai beraksi dalam serangan.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (22/8/2017), polisi menembak Abouyaaqoub dalam sebuah operasi yang dilakukan di Subirats, sebuah wilayah perdesaan. Media lokal menyebut seorang wanita menemukan Abouyaqoub pada sore hari. Ia melarikan diri hingga akhirnya ditemukan polisi.

Polisi menemukan sabuk peledak di tubuh Abouyaqoub dan langsung menembaknya hingga tewas. Setelah itu, tim penjinak bom mendekati mayat Abouyaqoub untuk mengidentifikasi.


"Tersangka terlihat menggunakan sabuk bom. Dia telah ditembak," kata kepolisian Spanyol melalui Twitter.

Abouyaaqoub telah menjadi buron polisi sejak Kamis (17/8) lalu. Ia buron ketika selesai melakukan aksinya menabrak kerumunan di salah satu jalan terkenal, La Rambla.

Polisi mengatakan Abouyaaqoub pertama-tama melarikan diri dari Las Ramblas dengan berjalan kaki di tengah kekacauan serangan tersebut. Kemudian membajak sebuah mobil, menusuk sopirnya, Pau Perez (34) sampai meninggal sebelum menabrak sebuah pos pemeriksaan polisi.

Sebelumnya, polisi telah menembak mati lima pelaku yang mendalangi teror di Cambrils usai beraksi. Kelimanya diyakini mengenakan sabuk peledak, yang belakangan terungkap sebagai bom palsu.

Tiga dari lima pelaku yang ditembak mati di Cambrils juga telah diidentifikasi polisi. Mereka adalah Moussa Oukabir (17), Said Aalla (18) dan Mohamed Hychami (24). Saudara laki-laki Moussa, yang bernama Driss, merupakan salah satu dari empat orang yang ditangkap polisi.

Liga Italia: AC Milan Bantai Crotone

Liga Italia: AC Milan Bantai Crotone


AC Milan mengawali langkah mereka di Liga Italia 2017/18 dengan positif. Meladeni tuan rumah Crotone, Milan menang telak 3-0 di stadion Ezio Scida, Senin (22/8/2017) dinihari

Pelatih AC Milan, Vincenzo Montella langsung menurunkan beberapa pemain baru yang dibeli di bursa transfer musim panas. Leonardo Bonucci jadi pusat komando di lini belakang sementara Hakan Calhanoglu bertindak sebagai jenderal di tengah lapangan.

Angin segar seperti bertiup ke arah AC Milan setelah pada menit ke-5, Crotone kehilangan satu pemain. Wasit mengusir Checcherini dari permainan usai melakukan pelanggaran di kotak penalti timnya.

AC Milan pun mendapatkan tendangan penalti yang dieksekusi apik oleh salah satu pemain baru mereka, Franck Kessie. Pertandingan pun berjalan sesuai dengan keinginan AC Milan.

Hasilnya, tak butuh waktu lama bagi AC Milan untuk menggandakan keunggulan. Pada menit ke-18, giliran Cutrone yang mencatatkan namanya di papan skor memanfaatkan assist Suso.

Crotone semakin tak berdaya saat di menit ke-23, gantian Suso yang memanfaatkan assist Cutrone. Berawal dari umpan Cutrone, Suso menembak bola ke arah kanan bawah gawang Crotone yang dikawal Cordaz.

Babak pertama akhirnya ditutup dengan keunggulan 3-0 bagi AC Milan. Secara keseluruhan, AC Milan memegang 83 persen penguasaan bola, berbanding 17 persen milik Crotone.

Babak Kedua

Dominasi AC Milan berlanjut pada babak kedua. Sejak peluit dibunyikan, AC Milan tak henti menggedor pertahanan Crotone. Di sisi lain, Crotone sesekali membahayakan pertahanan AC Milan lewat serangan balik.

Pada menit ke-62, Montella akhirnya memasukkan Andre Silva menggantikan Cutrone. Ini adalah debut Silva setelah diboyong dari FC Porto di bursa transfer musim panas ini.

Sayangnya, hingga akhir pertandingan. AC Milan gagal menambah pundi-pundi golnya. Pertandingan pun berakhir tetap dengan skor 3-0 untuk keunggulan AC Milan.

Susunan pemain AC Milan Vs Crotone.

Milan XI (4-3-3): Gianluigi Donnarumma; Conti, Bonucci, Musacchio, Rodriguez; Kessie, Locatelli, Calhanoglu; Suso, Cutrone, Borini.

Crotone XI (4-4-2): Cordaz; Faraoni, Ceccherini, Cabrera, Martella; Rohden, Mandragora, Barberis, Stoain; Trotta, Budimir.

Bendungan Jebol, 2.500 Haktare Sawah Kering Kerontang

Bendungan Jebol, 2.500 Haktare Sawah Kering Kerontang


Bendungan Pilohayanga, di Kecamatan Bulango Selatan, Bone Bolango jebol karena terjangan banjir beberapa bulan lalu. Akibatnya, 2.500 haktare sawah tidak mendapat pengairan yang cukup.

Petani mengeluhkan lambannya penanganan pemerintah terhadap rusaknya Bendungan Pilohanyanga. Padahal bendungan tersebut menjadi satu-satunya sumber air yang ada di Kecamatan Bulango Selatan.

"Sampai saat ini pemerintah belum melakukan langkah kongkrit untuk menyelesaikan masalah krisis air di tiga kecamatan ini. Mereka waktu itu hanya meninjau saja dan sampai sekarang belum ada realisasinya," ujar Djafar, salah satu petani di Desa Telaga Jaya, Sabtu 18 Agustus 2017.

Djafar menuturkan, ada sekitar 2.500 hektare sawah yang terbentang di tiga kecamatan yang mengalami kekeringan, yakni Kecamatan Telaga, Telaga Jaya, dan Telaga Biru. Sebagian petani sudah melakukan pengeboran di area sekitar sawah mereka, namun hal itu tidaklah cukup.

"Hanya sebagian petani yang melakukan pengeboran untuk mengiri sawah mereka. Hanya petani yang mampu beli alat penyedot air dari dalam tanah, Namun bagaimana dengam kami yang tidak mampubeli alat tersebut," ujar petani lain, Nikson.

Ia berharap pemerintah segera memperbaiki bendungan itu, baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten. "Sehingga sawah kami bisa ditanami kembali," imbuhnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo membenarkan, kondisi kekeringan yang dialami petani sangat memprihatinkan. Pihaknya sedang mencari solusi pendanaan untuk memperbaiki bendungan yang rusak.

"Kalau hanya mengandalkan anggaran dinas pertanian, itu tidaklah cukup," ujarnya kepada Liputan6.com.

Ia berjanji dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan langkah kongrit untu menindaklanjuti masalah kekeringan. Ia meminta petani untuk bersabar dan memaklumi kondisi keungan dinas pertanian. Sebab untuk memperbaiki bendungan tidak membutuhkan dana yang sedikit.

"Secepatnya kami akan melakukan langkah kongrit agar petani bisa menanami sawah kembali. Namun saya minta para petani untuk bersabar," tuturnya.

KH Ma'ruf Amin Pimpin Langsung Konsolidasi NU, Ada Apa?

KH Ma'ruf Amin Pimpin Langsung Konsolidasi NU, Ada Apa?

Pengurus Besar Nahdlathul Ulama (PBNU) menggelar konsolidasi dengan para ulama di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (18/08/2017). Pertemuan ini dipimpin langsung Rais 'Am PBNU, KH Ma'ruf Amin.

"Kami menggelar konsolidasi tokoh-tokoh ulama. Untuk mengkonsolidasi NU, supaya NU bangkit  dan mengambil peran yang lebih aktif," ujar Ma'ruf yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.


Dia mengatakan, NU harus mengawal dan menjaga bangsa tetap aman. "Kita galang kekuatan bersama elemen lain, dan NU harus ambil bagian aktif," lanjut Ma’ruf.

Melihat kondisi bangsa dan negara saat ini, menurut dia, ada tantangan-tantangan yang dihadapi. Ma'ruf mencontohkan isu kerukunan, juga Pancasila dan UUD 1945 yang harus diperkuat.

"Supaya tidak ada kelompok radikal dan intoleran muncul dan mengganggu stabilitas negara," ujar Ma'ruf.

Selain menggelar pertemuan dengan para ulama, Ketua Umum MUI itu juga bertemu tokoh lintas agama, serta memberikan kuliah umum di Universitas Sam Ratulangi Manado.

Indonesia Rajai Pasar Otomotif ASEAN

Indonesia Rajai Pasar Otomotif ASEAN


Pesta otomotif terbesar di Indonesia, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) berlangsung 10-20 Agustus 2017. Untuk meramaikannya, mari sekilas melirik perkembangan otomotif tanah air.

Sesuai data ASEAN Federation Automotive pada semester I (Jan-Jun) 2017 ini, Indonesia masih menempatkan namanya sebagai negara dengan total penjualan mobil tertinggi di ASEAN.

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, penjualan mobil di Indonesia naik tipis sekitar 0,3 persen. Thailand dan Malaysia menjadi negara kedua dan ketiga terbesar setelah Indonesia dalam hal penjualan.

Kasus Penganiayaan Anggota Brimob Jadi Perhatian Kapolri

Kasus Penganiayaan Anggota Brimob Jadi Perhatian Kapolri


Kasus penganiayaan dan perampasan senjata anggota Brimob di Bali yang tengah bertugas menjadi atensi Kapolri, Jenderal Tito Karnavian. Hal itu diakui oleh Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose di sela membuka pameran mobil antik di Denpasar, Senin (14/8/2017).

Menurut Golose, pihaknya pun tengah fokus menemukan pelaku dan senjata yang telah dirampas. Ia menjelaskan, saat ini telah keluar hasil penelitian dari muntahan korban anggota Brimob, Brigadir Ida Bagus Sudah Suwarna.

"Kasus ini menjadi atensi pimpinan Polri karena ini berkaitan dengan senjata api. Muntah korban sudah diperiksa tidak ada unsur racun. Kita sekarang lagi dalam penelitian, kemudian dalam proses penyelidikan untuk mengecek motif," kata Kapolda.

Ia mengatakan, kondisi korban saat ini sudah mulai membaik. Nantinya, keterangan korban akan dicocokkan dengan bukti-bukti yang ditemui di lapangan, juga dicocokkan dengan keterangan saksi-saksi.

"Kemudian setelah dilakukan pemeriksaan traumatik anggota ini sudah mulai normal. Ada psikiater dan psikolog juga yang mendampingi, sehingga keterangannya akan dicocokkan dengan proses yang terjadi," ujarnya.

Hanya saja, Kapolda meminta kesabaran semua pihak. Ia meminta diberikan waktu kepada penyidik untuk mengungkap kasus ini dengan sempurna.

"Kita akan berusaha untuk menemukan pelaku dan senjata ini prioritas kita. Tentunya mohon kesabaran, berikan waktu untuk penyidik untuk menganalisa dengan sempurna proses itu semua," kata Golose.

Penderita HIV/AIDS Bertambah 100 Orang Setiap 6 Bulan

Penderita HIV/AIDS Bertambah 100 Orang Setiap 6 Bulan


Jambi - Upaya menekan penularan virus HIV/AIDS masih menjadi tantangan besar di beberapa daerah, salah satunya di Jambi. Orang dengan HIV/AIDS atau ODHA di daerah ini terus bertambah.

Salah satu faktor utama bertambahnya ODHA adalah seks bebas. Ironisnya, pertambahan ODHA di Jambi justru terjadi pada kalangan muda di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi.

"Dari catatan kami, setiap enam bulan ada 60 sampai 100 ODHA baru di Jambi," ujar Ketua Yayasan Kanti Sehati Sejati, David Chandra saat dihubungi Liputan6.com di Jambi, Kamis, 10 Januari 2017.

Kanti Sehati Sejati adalah salah satu organisasi non pemerintah yang fokus pada HIV/AIDS serta upaya pendampingan terhadap ODHA di Jambi.

Menurut David, kalangan muda memang sangat rentan akan penularan atau penyebaran virus yang menyerang kekebalan tubuh manusia itu. Salah satu faktornya adalah kehidupan seks bebas beresiko.

Hingga tahun 2017 ini, Kanti Sehati Sejati mencatat ada 1.012 ODHA di Provinsi Jambi. Kota Jambi adalah daerah paling banyak warga dengan status ODHA. Hal ini karena Kota Jambi sebagai ibu kota daerah maupun pusat kehidupan masyarakat.

Dia mengatakan, beberapa program kebijakan pemerintah pusat hingga daerah saat ini cukup membantu warga yang mengidap HIV/AIDS dibanding beberapa tahun sebelumnya. Khususnya adalah dalam upaya layanan kesehatan.

"Beberapa layanan kesehatan seperti cek lab, pengobatan HRU hingga obat ada sudah disubsidi. Ada juga dicover oleh BPJS," ucap David.

Namun ia berharap, pemerintah daerah tak hanya sebatas pada layanan kesehatan saja. Sebab, upaya menekan HIV/AIDS tak cukup sampai di situ. Butuh sosialisasi berkelanjutan didukung dengan aturan seperti penerbitan peraturan daerah (Perda) khusus HIV/AIDS.

Menurut David, baru Kota Jambi yang sudah menerbitkan perda tentang HIV/AIDS. Daerah lain, bahkan Pemprov Jambi pun belum memiliki perda tersebut.

"Sosialisasi juga penting, khususnya di tingkat sekolah. Karena saat ini di Jambi sudah tidak ada program itu," ujarnya.

Sementara berdasarkan data Laporan HIV/AIDS di Kementrian Kesehatan, hingga 2016, jumlah penderita HIV di Indonesia dilaporkan sebanyak 10.116 orang. Sementara penderita AIDS tercatat sebanyak 412 orang.

Misteri Kematian Saksi Kunci Kasus E-KTP

Misteri Kematian Saksi Kunci Kasus E-KTP


Kabar mengejutkan datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi pimpinan Agus Rahardjo itu mengungkap kematian saksi kunci kasus e-KTP, Johannes Marliem. Dia meninggal dunia di Los Angeles, Amerika Serikat.

Timbul kekhawatiran kasus ini tak akan terungkap secara tuntas tanpa kehadiran Marliem. Padahal, KPK pernah menyebut korupsi e-KTP merupakan salah satu kasus paling rumit yang pernah ditangani.

Indonesian Corruption Watch (ICW) menyebut tewasnya saksi kunci kasus e-KTP, Johannes Marliem, dapat menghambat kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membongkar perkara yang banyak menyeret nama politisi besar di Indonesia.

Peneliti ICW Donal Fariz curiga ada upaya sistematis dalam melawan KPK. Upaya ini dimulai dari penyerangan terhadap Kasatgas Kasus e-KTP hingga kematian Marliem.

"Kematian JM (Johannes Marliem) semakin menunjukkan upaya menghambat dalam kasus e-KTP. Ini bentuk sistematis untuk melawan dan menghambat KPK dalam membongkar skandal yang diduga melibatkan banyak politikus," ujar Donal saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu 12 Agustus 2017.

Lantas, apa peran Marliem hingga disebut sebagai saksi kunci dalam kasus megakorupsi e-KTP?

Johannes Marliem dalam surat dakwaan milik terdakwa Irman dan Sugiharto, disebut pernah bertemu Diah Anggraini, Andi Agustinus alias Andi Narogong, Husni Fahmi, dan Chaeruman Harahap.

Pertemuan tersebut terjadi pada Oktober 2010 di Hotel Sultan, Jakarta. Saat itu, Sekjen Kemendagri Diah Anggraini memperkenalkan terdakwa Irman dan Sugiharto kepada Johannes Marliem selaku provider produk Automated Finger Print Identification Sistem (AFIS) merek L-1.

Produk tersebut akan dipergunakan dalam proyek penerapan KTP berbasis NIK secara nasional atau e-KTP.

HomeNewsRajut
Misteri Kematian Saksi Kunci Kasus E-KTP

Lizsa EgehamLizsa Egeham
13 Agu 2017, 00:01 WIB
1
383
Ilustrasi KPK

Ilustrasi KPK (AFP Photo)
Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi pimpinan Agus Rahardjo itu mengungkap kematian saksi kunci kasus e-KTP, Johannes Marliem. Dia meninggal dunia di Los Angeles, Amerika Serikat.

Timbul kekhawatiran kasus ini tak akan terungkap secara tuntas tanpa kehadiran Marliem. Padahal, KPK pernah menyebut korupsi e-KTP merupakan salah satu kasus paling rumit yang pernah ditangani.

BACA JUGA
KPK Tunggu AS Ungkap Kematian Saksi Kunci E-KTP Johannes Marliem
Diperiksa KPK terkait Suap Bakamla, Sekjen DPR Mangkir
KPK: Kematian Saksi Kunci Kasus E-KTP Tidak Ganggu Penyidikan

Indonesian Corruption Watch (ICW) menyebut tewasnya saksi kunci kasus e-KTP, Johannes Marliem, dapat menghambat kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membongkar perkara yang banyak menyeret nama politisi besar di Indonesia.

Peneliti ICW Donal Fariz curiga ada upaya sistematis dalam melawan KPK. Upaya ini dimulai dari penyerangan terhadap Kasatgas Kasus e-KTP hingga kematian Marliem.

"Kematian JM (Johannes Marliem) semakin menunjukkan upaya menghambat dalam kasus e-KTP. Ini bentuk sistematis untuk melawan dan menghambat KPK dalam membongkar skandal yang diduga melibatkan banyak politikus," ujar Donal saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Sabtu 12 Agustus 2017.

Lantas, apa peran Marliem hingga disebut sebagai saksi kunci dalam kasus megakorupsi e-KTP?

Johannes Marliem dalam surat dakwaan milik terdakwa Irman dan Sugiharto, disebut pernah bertemu Diah Anggraini, Andi Agustinus alias Andi Narogong, Husni Fahmi, dan Chaeruman Harahap.

Pertemuan tersebut terjadi pada Oktober 2010 di Hotel Sultan, Jakarta. Saat itu, Sekjen Kemendagri Diah Anggraini memperkenalkan terdakwa Irman dan Sugiharto kepada Johannes Marliem selaku provider produk Automated Finger Print Identification Sistem (AFIS) merek L-1.

Produk tersebut akan dipergunakan dalam proyek penerapan KTP berbasis NIK secara nasional atau e-KTP.

Irman (kanan) dan Sugiharto saat menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (20/7). Jaksa Penuntut Umum menuntut Irman dengan pidana penjara tujuh tahun dan denda Rp500 juta subsider enam bulan kurungan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Johannes Marliem pun diarahkan Irman untuk berhubungan dengan ketua tim teknis, yakni Husni Fahmi. Dia juga pernah bertemu Tim Fatmawati.

Dalam surat dakwaan, Johannes Marliem juga disebut memberikan uang sejumlah USD 200 ribu kepada terdakwa Sugiharto di Mall Grand Indonesia Jakarta. Uang tersebut oleh Sugiharto dibelikan mobil Honda Jazz.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK mengatakan uang yang diberikan oleh Johannes Marliem adalah bagian dari keuntungan yang didapat dari proyek e-KTP, yaitu sejumlah USD 16 ribu dan Rp 32 juta.

Saat kasus e-KTP bergulir, Johannes Marliem sudah berada di Amerika Serikat. Dia adalah Direktur Biomorf Lone LLC, Amerika Serikat.

Marliem disebut sebagai saksi kunci, karena memiliki bukti pembicaraan dengan para penggarap proyek e-KTP.

Tak hanya itu, Johannes Marliem juga memiliki bukti rekaman pertemuannya dengan Ketua DPR RI Setya Novanto. Sementara Novanto sendiri telah membantah keterlibatan dalam korupsi e-KTP.

Jejak Pejuang Kemerdekaan di Kota Pembuangan

Jejak Pejuang Kemerdekaan di Kota Pembuangan


Para pejuang kemerdekaan tidak hanya berhadapan dengan todongan senjata atau kungkungan jeruji besi. Tapi juga pembuangan dan pengasingan dari kampung halaman, keluarga, teman, bahkan dunia luar.

Para pejuang dipaksa depresi dalam kesendirian di pengasingan, agar mereka menyerah untuk berjuang. Nyatanya selama di pengasingan, semangat berjuang untuk kemerdekaan semakin besar dan berapi-api.

Tercatat lokasi pengasingan ada di Ende - Flores, Bengkulu - Sumatera, Boven Digul - Papua, Banda Naira - Maluku Tengah, Makassar - Sulawesi Selatan, Sumedang - Jawa Barat, dan Minahasa - Sulawesi Utara.

Ada sejumlah tokoh bangsa yang diasingkan pemerintah Hindia Belanda. Antara lain Sukarno, Marco Kartodikromo, Muhammad Hatta, Sjahrir, Tjipto Mangoenkoesoemo, Iwa Koesoemasoemantri, Pangeran Diponegoro, Tjut Nyak Dien, dan Imam Bonjol.

Senang Lihat Mas Agus Yudhoyono Semangat dan Maju

Senang Lihat Mas Agus Yudhoyono Semangat dan Maju


Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY meluncurkan The Yudhoyono Institute (TYI) di Ballroom Djakarta Theater, Kamis malam.

Sejumlah tokoh hadir di acara tersebut. Di antaranya adalah Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Sandiaga mengatakan turut senang atas peluncuran TYI oleh mantan rivalnya di Pilkada DKI 2017 itu.

"Senang lihat Mas Agus semangat dan maju. Mudah-mudahan kita semua bisa mendapat  manfaat dari Yudhoyono Institute," kata Sandi di lokasi, Kamis (10/8/2017).

Sandi juga berharap, TYI juga memiliki program dan pemikiran untuk memajukan Jakarta.

"Ada pemikiran-pemikiran khusus untuk memajukan Jakarta, baik dr penciptaan lapangan pekerjaan, dan juga mempersatukan warga, tentunya membutuhkan begitu banyak terobosan," kata Sandi

Pantauan Liputan6.com, diantara banyak tokoh politik yang hadir, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tidak tampak.

Meski demikian, pada sambutannya, AHY menyebut masih bersahabat baik dengan Anies-Sandi maupun dengan Ahok-Djarot.

Berendam di Pantai, Kaki Remaja Australia Tiba-tiba Berlumuran Darah

Berendam di Pantai, Kaki Remaja Australia Tiba-tiba Berlumuran Darah


Sam Kanizay (16) mendapati kakinya berlumuran darah usai berendam di Pantai Brighton, Melbourne, Australia. Sam mengaku tak merasakan apa-apa meskipun darah terus mengucur deras.

Dilansir dari BBC, Rabu (9/8/2017), peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (5/8) malam lalu. Dua rumah sakit tak mampu mengidentifikasi apa penyebab serangan yang dialami Sam.

"Terlihat seperti luka-luka akibat peperangan... Seperti akibat suatu serangan granat. Penuh berlumur darah," kata Jarrod Kanizay, ayah Sam, kepada BBC.

Ketika rumah sakit belum ada yang mampu mengidentifikasi penyebab kaki Sam berdarah, sang ayah memilih kembali ke pantai dan mencari tahu apa yang ada di sana. Jarrod lantas menemukan banyak makhluk-makhluk aneh dan kemudian menangkapnya dengan jaring.

"Kami memperoleh ribuan serangga-serangga kecil seperti tungau ini yang lalu dikirim ke para ahli," ujar Jarrod.

Jarrod kemudian mengirim sampel serangga-serangga itu ke ahli biologi kelautan di Museum Victoria.

Ahli biologi kelautan, Dr Genefor Walker-Smith, yang melihat beberapa sampel tersebut, mengatakan kepada koran Herald Sun bahwa serangga-serangga ini kemungkinan adalah amphipod bernama latin lysianassid amphipods, atau lalat laut.

"Jika tidak ada mereka, laut akan penuh dengan bangkai ikan dan bangkai burung," ujar Dr Genefor Walker-Smith kepada Australian Broadcasting Corp.

Akan tetapi, pakar lainnya, Dr Murray Thomson dari University of Sydney, meyakini makhluk itu termasuk isopod dari krustasea, keluarga binatang air yang berkulit keras seperti udang dan kepiting. Hewan yang menyerang Sam Kanizay dipercaya adalah cirolana harfordi.

Amphipod umumnya menyantap bangkai hewan laut, seperti ikan dan kepiting. Mereka sendiri adalah santapan hewan laut lainnya yang lebih besar. Dr Thomson mengatakan isopod biasanya menyantap bangkai ikan dan cacing laut.

Pengacara Sebut Ahok Tak Akan Hadiri Sidang Buni Yani

Pengacara Sebut Ahok Tak Akan Hadiri Sidang Buni Yani


Pengacara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, I Wayan Sudirta menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut tidak akan hadir dalam persidangan kasus ITE dengan terdakwa Buni Yani.

Menurut Wayan, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat dari pengadilan soal pemanggilan Ahok menjadi saksi dalam kasus Buni Yani.

"Setahu saya dia (Ahok) tidak hadir. Saya sih belum lihat (surat pemanggilan Ahok menjadi saksi), tetapi yang jelas setahu saya tidak hadir," ujar Wayan kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin 7 Agustus 2017.

Dia mengaku, terakhir  bertemu bertemu Ahok beberapa waktu lalu juga tidak ada surat pemanggilan saksi kasus Buni Yani.

"Jumat saya ketemu (Ahok) enggak ada (surat pemanggilan), hari ini Pak Ahok juga bilang tidak. Enggak ada surat pemanggilan Pak Ahok," jelas Wayan.

Sebelumnya, Jaksa penuntut umum (JPU) akan menghadirkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam persidangan kasus pelanggaran ITE dengan terdakwa Buni Yani.

Namun, jaksa kembali mengkonfirmasi bahwa kehadiran Ahok di sidang Buni Yani masih belum pasti.

Seorang Bocah Tewas Digigit Anjing di Malang

Seorang Bocah Tewas Digigit Anjing di Malang


Nahas menimpa Ramisya Bazigha (8), yang tinggal di Jalan Candi Penataran, Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Putri pasangan Wisnu dan Aniswatin itu tewas karena digigit anjing jenis pitbull di bagian leher saat bermain di rumahnya, Minggu (6/8/2017), sekitar pukul 16.00 WIB.

Kapolsek Lowokwaru, Kompol Bindriyo mengatakan, awalnya bocah yang disapa Sasa itu bermain di rumahnya. Mainannya jatuh di dekat kandang anjing pitbul yang dipelihara orangtuanya.

Tak dinyana, anjing berwarna putih dan coklat itu menyerang korban saat hendak mengambil mainannya. Anjing yang masih dalam kondisi diikat dengan rantai itu langsung mencakar wajah korban dan menggigit lehernya.

“Itu kan anjingnya dirantai di kandangnya. Tahu-tahu (korban) digigit,” kata dia.

Keluarga korban yang mengetahui kejadian itu berusaha menyelamatkan Sasa dan meminta bantuan kepada tetangga. Namun gigitan anjing itu terlalu kencang sehingga menyebabkan korban meninggal.

Diduga, anjing itu dalam kondisi stres sehingga menyerang korban.

“Mungkin kondisi stres ya. Saya tidak mengerti ilmunya anjing,” kata dia.

Polisi mengatakan sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk kemungkinan adanya kelalaian pihak keluarga dalam kejadian itu.

Anjing pitbul yang diperkirakan berusia 4 tahun itu langsung dibawa oleh Unit K-9 Polres Malang Kota.

“Ini kan masih dimintai keterangan semua. Kalau kelalaian kok tipis ya,” kata dia.

Korban kemudian dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang.

Membidik Pembakar Pria Hidup-Hidup di Bekasi

Membidik Pembakar Pria Hidup-Hidup di Bekasi


Kepergian M Alzahra alias Joya (30) dengan cara mengenaskan masih meninggalkan duka mendalam bagi istri dan keluarganya. Sang istri, Siti Jubaida, yang kini tengah mengandung anak keduanya, tak percaya suaminya mencuri amplifier seperti dituduhkan warga Babelan, Bekasi, Jawa Barat.

Namun, ibu muda ini tidak bisa berbuat banyak. Suaminya telah tiada. Kini dia hanya menunggu polisi mengusut tuntas kasus suaminya, yang dianiaya dan dibakar hidup-hidup, Selasa 1 Agustus 2017 lalu oleh warga Babelan, setelah dituduh mencuri amplifier musala setempat.

Berdasarkan keterangan Kapolres Bekasi Kombes Asep Adi Saputra, sebelum dibakar, dua saksi yang jadi pengurus musala telah memperhatikan gerak-gerik korban. Dia tampak mengambil air wudu sebelum masuk ke musala.

Setelah keluar, dia diduga membawa amplifier milik musala. Salah seorang saksi pun langsung menegur. Namun, Joya memilih kabur menggunakan sepeda motornya.
"Pelaku langsung melarikan diri sehingga warga melakukan pengejaran," kata Asep di Bekasi, Jumat 4 Agustus 2017.

Kondisi jalanan yang cukup padat di Pasar Muara, Bekasi membuat pelarian Joya tersendat. Dia sempat turun dari motor dan hampir melompat ke sungai. Namun, warga yang mendengar teriakan "maling" langsung berkerumun dan menangkap pekerja reparasi amplifier itu.

Joya langsung dikeroyok hingga babak belur. Tak berhenti sampai di situ, ada pelaku yang berinisiatif membakar tubuh Joya. Dia akhirnya meninggal setelah aksi pembakaran tersebut.

"Kalau kita melihat dari persesuaian, keterangan saksi, barang bukti, dan olah TKP (tempat kejadian perkara) ulang, dan kita dalami kembali, kita menyimpulkan bahwa benar adanya dugaan atas peristiwa tersebut. Dan dugaan terhadap pelaku yang mengambil itu juga semakin kuat dengan fakta-fakta itu," jelas Asep.

Kesepakatan Penting Mahasiswa Unsri Palembang dan Wakil Rakyat

Kesepakatan Penting Mahasiswa Unsri Palembang dan Wakil Rakyat


Demonstrasi yang digelar mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) terhadap kewenangan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tinggi, masih terus berlanjut.

Setelah mendemo pihak rektorat, ratusan mahasiswa Unsri mengadu ke anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat, 4 Agustus 2017.

Sekitar pukul 13.00 WIB, ratusan mahasiswa Unsri dan aliansi Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumsel mendatangi Kantor DPRD Sumsel.

Mereka menyuarakan aspirasinya terkait demo UKT yang tinggi dan diskriminasi yang dialami beberapa mahasiswa Unsri.

Demonstrasi yang bertepatan dengan Rapat Paripurna XXXI di Kantor DPRD Sumsel ini mendadak sontak mencuri perhatian para anggota Dewan. Perwakilan mahasiswa akhirnya diajak untuk berdiskusi di dalam Kantor DPRD Sumsel.

Setelah mediasi selesai, Presiden Mahasiswa (Presma) BEM Unsri Rahmat Farizal menyampaikan hasil pertemuannya. Aspirasi yang mereka adukan ke wakil rakyat akhirnya "berbuah manis".

Beberapa poin yang disampaikan, yaitu menuntut DPRD Sumsel untuk memanggil pihak rektorat Unsri dan anggota kepolisian terkait tingginya UKT.

Lalu, pemukulan terhadap beberapa mahasiswa saat demonstrasi pada Kamis, 3 Agustus 2017, dan menindaklanjuti kebijakan penonaktifan beberapa akun mahasiswa Unsri.

Presma BEM Unsri mengatakan, aspirasi yang sudah mereka sampaikan ke pihak rektorat malah tidak direspons dan ditolak mentah-mentah.

"Audiensi ke DPRD Sumsel untuk menyampaikan aspirasi tentang apa yang terjadi hari ini. Kalau kalau tidak bisa ke Dewan, kita adukan ke Gubernur Sumsel," ucap dia saat orasi di depan massa mahasiswa.

Menurut dia, mahasiswa yang menjadi korban kekerasan polisi dan karyawan sangat berat. Mulai dari dipukuli, diterjang bahkan disekap oleh karyawan Unsri di salah satu ruangan rektorat.

Kendati polisi yang memukul sudah ditahan, para mahasiswa ingin menuntut aparat keamanan tersebut agar diberhentikan.

"Kita akan tuntut oknum (polisi) sampai dipenjara dan diberhentikan. Jika tidak mampu, Polres Ogan Ilir (OI) diturunkan," ujar mahasiswa Unsri ini.

Pil Setan di Rumah Tora Sudiro

Pil Setan di Rumah Tora Sudiro


CeritaIndonesia45 - Dengan berwajah gugup, Tora Sudiro menyerahkan kepingan benda berwarna silver kepada seorang polisi. Benda tersebut belakangan disebut-sebut kepolisian obat psikotropika.

Penggunaan obat inilah yang diduga membuat penyidik kepolisian mendatangi rumah Tora Sudiro di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, pada Rabu malam, 2 Agustus 2017.

Tiga strip obat yang masing-masing berisi 10 butir membuat Tora bersama istrinya, Mieke Amalia, digelandang ke kepolisian, guna pemeriksaan lebih lanjut terkait kasus dugaan penggunaan obat-obatan terlarang ini.

"Kita dapat obat, tidak banyak, hanya 30 butir," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan di Mapolres Jakarta Selatan, Kamis 3 Agustus 2017.

Tiba di kepolisian, Tora Sudiro dan Mieke Amalia langsung menjalani tes urine. Tes ini untuk mengetahui apakah pria bernama lengkap Taura Danang Sudiro ini mengonsumsi narkoba.

Selain tes urine, polisi juga meneliti obat-obatan yang disita di rumah Tora Sudiro, untuk memastikan obat ini termasuk jenis psikotropika yang dilarang penggunaannya.
Penangkapan mantan sound engineer ini berawal dari pengembangan kasus psikotropika sebelumnya. Kendati, polisi belum bersedia mengungkap kasus tersebut.

"Pengembangan kasus psikotropika sebelumnya," ujar Iwan.

Sementara, Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung mengatakan, penangkapan Tora Sudiro terkait pengembangan kasus tiga pekan sebelumnya.

"Ini pengembangan dari kita nangkep tiga minggu yang lalu, pengembangan saja," ucap Vivick, dalam pesan singkat yang diterima Liputan6.com, Kamis 3 Agustus 2017.

Meski menjalani pemeriksaan di kepolisian, Tora Sudiro kini dalam kondisi baik. "Baik-baik saja," ujar Vivick.

Jika ternyata hasil penelitian laboratorium obat tersebut jenis psikotropika, maka Tora Sudiro akan ditindak hukum. Sebaliknya, jika tidak akan dikembalikan.

"Bila psikotropika, penyidik akan lakukan proses gakum (penegakan hukum) pada dua orang tersebut. Bila bukan akan kita kembalikan," kata Kabagpenum Polri Kombes Martinus Sitompul, Jakarta, Kamis 2 Agustus 2017.

Akhir Kisah Dendam Asmara Pengorder Fiktif Gojek

Akhir Kisah Dendam Asmara Pengorder Fiktif Gojek


Jakarta Penyidik Polres Jakarta Timur resmi menetapkan Sugiharti atau Arti sebagai tersangka kasus order fiktif Gojek dan pencemaran nama baik terhadap pegawai bank swasta, Julianto Sudrajat atau Jajat, serta petugas PPSU bernama Ahmad Maulana alias Dafi.

Dari hasil pemeriksaan, Arti mengaku melakukan order fiktif dibantu oleh dua keponakannya berinisial R dan FH. Dalam pemeriksaan, Arti juga mengaku berbuat itu atas dorongan rasa dendam lantaran cintanya bertepuk sebelah tangan.

"Arti mengaku, motifnya sakit hati dia karena cintanya ditolak. Dendamlah dia ini ceritanya. Mengakui perbuatannya," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (1/8/2017).

Dia menegaskan, sejauh ini penyidik belum menemukan motif lain selain asmara. Arti mengaku kecewa lantaran cintanya tidak direspons positif oleh Jajat.

Padahal, Arti berharap dari pertemuan dengan Jajat dan Dafi bisa dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius, yaitu pernikahan.

"Urusan asmara sementara. Kita dalami juga kan dari adiknya (keponakannya)," ujar Andry.

Terkait penangkapan Arti, Julianto mengaku bersyukur. Dia berharap tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.

"Saya sangat bersyukur. Karena biar enggak ada korban lagi," kata Julianto.

Julianto membuka peluang untuk mediasi. Meski demikian, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Dan kalau untuk mediasi, saya tunggu instruksi polisi. Karena kita kan harus taat hukum," ujar Julianto.

Dalam kasus ini, Julianto dan Dafi mengaku menjadi korban order fiktif jasa transportasi berbasis aplikasi. Pertama berupa layanan Go-Food.

Jajat dan Dafi sama-sama mencurigai Sugiarti alias Arti yang merupakan mantan kekasih mereka sebagai dalangnya.

 

INDONESIA PUNYA CERITA © 2012 | Designed by Tagamet for warts

Thanks to: No Deposit Casino Bonus, Spielautomaten and Bajar de peso