Cerita Jokowi soal Peringatan Presiden Afghanistan untuk Indonesia
Presiden Joko Widodo memberikan tausiah dalam acara Halal Bihalal Kebangsaan yang digelar PWNU di SMA Nasima Semarang. Jokowi juga bercerita soal peringatan dari Presiden Afganistan, Ashraf Ghani Ahmadzai, untuk menjaga keberagaman di Indonesia.
Tausiah diawali soal kayanya bangsa Indonesia yang memiliki 250 juta penduduk, 714 suku, 17 ribu pulau, dan lebih dari 1.100 bahasa. Jokowi mengatakan hal itu selalu disampaikan kepada kepala negara yang ditemuinya. Selain itu ada lagi yang selalu Jokowi katan tentang Indonesia kepada negara lain, yaitu Indonesia negara dengan penduduk Muslim terbesar.
"Saat bertemu presiden, perdana mentri, dan raja negara lain. Bertemu dalam konfrensi dan summit, selalu saya sampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk Muslim terbesar. Untuk menunjukkan Indonesia bangsa besar yang terdiri dari 714 suku, kita punya 17 ribu pulau lebih. Memiliki bahasa lokal yang banyak, 1.100 lebih," kata Presiden Jokowi di SMA Nasima, Jalan Yos Sudarso, Semarang, Sabtu (22/7/2017)
Respons para pemimpin negara lain yang mendengar hal itu dari Jokowi rata-rata terkejut. Namun Jokowi menyebutkan ada respons yang berbeda dari Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
"Beliau sampaikan pesan, 'Presiden Jokowi, hati-hati. Indonesia memiliki 714 suku'," kata Jokowi.
Pesan itu, lanjut Jokowi, didasari karena konflik yang terjadi di Afganistan. Negara yang hanya memiliki tujuh suku tersebut ternyata mengalami konflik hingga terpecah menjadi 40 kelompok.
"Begitu beliau ceritakan dan sulitnya mempersatukan kembali. Itu baru tujuh suku. Kita 714," tegasnya.
"Beliau sampaikan hati-hati jangan sampai ada konflik sosial di negaramu karena jumlah sukumu 714," imbuh Jokowi.
Presiden Afganistan juga bertanya soal kunci eksistensi bangsa Indonesia menjaga kerukunan antar suku. Jokowi kemudian menjawab kuncinya yaitu Pancasila.
"Saya sampaikan kuncinya ada di Pancasila. Inilah ideologi bangsa kita yang kita jaga," pungkas Jokowi.
Tausiah kemudian dilanjutkan tentang keadilan sosial salah satunya soal harga bahan bakar minyak di Papua yang kini sudah sama dengan pulau Jawa.
(alg/dnu)
0 komentar:
Posting Komentar