Akhir Petaka Aksi Koboi Sang Dokter
Zuansyah (21) tidak akan pernah lupa kejadian Jumat 6 Oktober 2017, sekitar pukul 20.30 WIB. Takut dan juga nyeri di wajah merundunganya. Petugas parkir basement 2 Mal Gandaria City itu menjadi korban penganiayaan seorang dokter.
Dokter diduga penganiaya itu teridentifikasi bernama Anwari. Dia merupakan mantan dokter spesialis saraf di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta Pusat.
Pangkal masalah adalah karena uang parkir. Anwari tidak terima Zuansyah meminta biaya parkir kepada dirinya. Anwari mengaku sebagai anggota TNI AD. Mobil yang ditumpanginya adalah mobil dinas TNI AD lengkap dengan nomor polisi TNI AD 1058-45.
"Dia tidak terima ditagih uang parkir, dia mengaku sebagai tentara," kata Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Kurniawan saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (8/10/2017).
Anwari yang tidak terima memukul korbannya. Tanpa perlawanan. Sepucuk pistol di pinggang sang dokter saraf pun beralih ke genggamannya.
Zuansyah bukan kepalang ketakutan. Dia bersujud mencium kaki Anwari agar dirinya tidak ditembak. Beruntung aksi cepat dilerai. Penyelesaian secara kekeluargaan digelar. Namun tidak ada titik temu. Akhirnya, korban sepakat untuk menempuh jalur hukum.
Polisi bergerak cepat. CCTV area basement 2 yang merekam kejadian dan sejumlah saksi diperiksa. Termasuk berkoordinasi dengan TNI AD terkait peristiwa tersebut.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Wuryanto bergerak cepat. Pihaknya langsung berkoordinasi dengan TNI AD terkait identifikasi kendaraan berplat militer tersebut.
Wuryanto menegaskan, pihaknya tidak akan menoleransi pelanggaran yang dilakukan prajurit, bila benar tindakan arogan itu dilakukan anggota TNI.
"Saya tidak pernah mentolerir terhadap pelanggaran sekecil apa pun yang dilakukan (oknum) TNI. Kemudian kita akan cek, dan selidiki siapa oknum itu," tegas Wuriyanto melalui sambungan telepon.
0 komentar:
Posting Komentar