Polri Yakinkan Tindak Tegas Politikus Dalangi Kejahatan MCA
Polri mengira penebaran hoax serta ujaran kebencian yang demikian masif dikerjakan grup Muslim Cyber Army (MCA) bermotif politik. Meskipun demikian, polisi sampai saat ini belum juga dapat membuka aktor intelektual serta penyandang dana tindakan ini.
Kepala Satgas Nusantara Irjen Gatot Eddy Pramono meyakinkan, pihaknya juga akan menindak tegas siapa saja yang ikut serta dalam kejahatan siber ini. Bahkan juga bila dalang penebaran hoax serta ujaran kebencian ini nanti nyatanya seseorang politikus ataupun simpatisan partai politik spesifik.
" Pastinya kita juga akan kerjakan itu (tindak tegas politikus). Saya telah katakan barusan, kalau polisi itu lakukan penegakan yang berkeadilan, tidak berpihak pada kebutuhan apa pun, " tutur Gatot waktu jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/3/2018).
Selanjutnya, Gatot menyebutkan, pihaknya masih tetap selalu meningkatkan masalah penebaran hoax serta ujaran kebencian ini. Polisi akan menindak tegas beberapa grup beda yang lakukan hal sama.
" Satgas ini belum juga berhenti, kita telah membuat tim-tim serta ini akan memahami hasil yang telah kita peroleh barusan, " kata jenderal bintang dua itu.
Cuma saja selama ini Polri belum juga sukses menarik benang merah tentang aliran dana di grup MCA ini. ''Kita masih tetap memahami semua. Kita belum juga dapat berikan ke rekan-rekan. Kelak bila telah usai semua juga akan kita berikan, " ucap Gatot.
MCA Di tangkap, Gosip Penyerangan Ulama Menurun
Sesudah penangkapan jaringan penebar hoax Muslim Cyber Army atau MCA, efeknya saat ini mulai tampak. Trend penebaran berita bohong sekitar gosip penyerangan ulama jadi satu diantara tanda yang mencerminkan hal itu.Berdasar pada pencarian digital forensik Polri, gosip itu mulai digelindingkan pada awal Februari 2018. Sehari-hari grafiknya selalu bertambah sampai menjangkau puncak pada 27 Februari 2018.
" Gosip penyerangan ulama selalu digelindingkan, diviralkan hingga 27 Februari. Kemudian grafiknya alami penurunan, " tutur Direktur Tipid Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran waktu jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/3/2018).
Memanglah mulai sejak akhir Februari 2018, Polri sudah menangkap beberapa tersangka masalah penebaran hoax serta ujaran kebencian lewat sosial media. Beberapa tersangka yang di tangkap di ketahui tergabung dalam grup yang sama yaitu MCA.
" Ini tunjukkan kalau pembentukan opini serta gosip penyerangan ulama dikerjakan grup spesifik didunia maya, " ucap dia.
Terlebih dulu, Polri sudah menangkap enam pentolan grup MCA dengan serentak di tempat berlainan pada Senin 26 Februari 2018 atau satu hari sesudah grafik penebaran gosip penyerangan ulama di sosial media alami penurunan mencolok.
0 komentar:
Posting Komentar