Makelar Tawar Sapi Milik Pengungsi Gunung Agung Cuma Rp 4 Juta
Ketut Suwenda bersyukur bersama keluarga bisa mengungsi ke Gelanggang Olahraga Suweca, Kabupaten Klungkung, Bali. Meski harus meninggalkan desa tercintanya lantaran bencana Gunung Agung, ia tetap bersyukur dapat menghindari ancaman bahaya letusan gunung api tertinggi di Pulau Dewata tersebut.
Suwenda sebelumnya sempat kalut lantaran bingung dengan hewan ternak sapi miliknya. Namun, ia kemudian mengetahui dari berita di media massa bahwa ada penitipan hewan ternak.
Ia pun bergegas membawa 10 ekor sapi, yakni dua ekor miliknya, dua ekor kepunyaan orangtuanya, tiga ekor milik iparnya, tiga ekor kepunyaan temannya. Pria asal Dusun Yeh Ho, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, itu sempat galau lantaran tetangganya telah menjual hewan ternak mereka.
"Tapi dijual kepada saudagar dengan harga murah. Harga normal Rp 11 juta dibeli dengan harga Rp 6 juta," ucap dia, saat ditemui Liputan6.com, di Banjar Lebah, Desa Besangkawan, Kabupaten Klungkung, Minggu (24/9/2017).
Empat hari lalu, Suwenda didatangi oleh makelar hewan yang hendak membeli. Sialnya, sapi dia ditawar dengan harga rendah. "Sapi saya dua ekor ditawar Rp 4 juta. Padahal, harga normal Rp 14,5 juta. Saya tidak tahu dia saudagar dari mana, sudah pusing saya," ujarnya.
Seketika, Suwenda marah. Ia mendamprat makelar tersebut. Saking emosinya, warga yang hendak mengungsi dari zona merah Gunung Agung itu sempat ingin menghajar makelar tersebut.
"Saudagar itu datang membeli sapi saya, tapi harga sangat murah. Saya mau pukul orang itu. Saya sampai tidak bisa tidur mikirkan sapi saat dua ekor ditawar Rp 4 juta saja," ucap dia.
Namun, saat ini, Suwenda bisa bernapas lega karena sapi ternaknya sudah dititipkan di lahan yang disiapkan oleh donatur di kawasan Klungkung. "Langsung saya bawa sapi saya dan punya keluarga saya total 10 ekor sapi," katanya.
Pengungsi Gunung Agung itu pun mengimbau, para makelar membeli dengan harga sewajarnya, jangan mengambil kesempatan. "Kalau bahasa Bali-nya, sudah perot lagi dilungin (sudah jatuh tertimpa tangga)," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar