Hindari Ketegangan dengan Tahanan, Polisi Pantau Rutan dengan Drone
Polisi tetap melakukan pementauan ke dalam Rutan Kelas IIB Pekanbaru, termasuk dengan menggunakan drone. Penggunaan drone dilakukan untuk mengurangi ketegangan dengan tahanan yang marah akibat melihat penjagaan polisi.
"Kita memantau (ke dalam) lagi tadi nggak bisa, kita nggak pakai personel tapi pakai drone. Kita memantau dari atas pakai drone. Kalau kita pakai masuk personel keamanan nanti dia teriak-teriak lagi," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Guntur Aryo Tejo saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (6/5/2017) dini hari.
Guntur mengatakan penggunaan drone dilakukan karena para tahanan yang keberatan dengan penjagaan polisi. Pihaknya juga memastikan sudah menjaga rutan dengan ketat meskipun pemantauan dalam rutan hanya dilakukan menggunakan drone.
"(Drone dipakai) karena posisi awalnya sudah nggak percaya lagi dengan petugas kepolisian. Tapi mereka nggak bisa keluar atau lari," ujar Guntur.
Seperti diketahui, suasana di Rutan Pekanbaru sempat memanas. Para tahanan bahkan melakukan aksi bakar mobil pada Jumat (5/5) tengah malam. Meski begitu, suasa rutan kini telah kembali kondusif.
Aksi bakar mobil dam lempar batu dilakukan tahanan karena mereka tidak suka ada banyak aparat melakukan pengamanan pasca kaburnya sekitar 200 tahanan. Polisi berhasil mengamankan rutan dan sebagian besar para tahanan sudah kembali ke selnya untuk beristirahat.
"Sudah tadi satu jam saja, jam 23.30 WIB sudah padam, sudah pada tidur sekarang. Mungkin ada sebagian yang masih ngobrol kita memantau lagi tadi," terang Guntur sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar